Translate

Gunung Sibuatan


Gunung sibuatan ini terletak di Sumatera Utara. Salah satu gunung yang berada di sekitar Danau Toba, dan termasuk ke dalam tumor Toba. Terletak di kecamatan Merek, kabupaten karo. Dan memiliki curah hujan yang cukup tinggi dengan rata-rata 2000 mm per tahunnya, dan musim hujan terjadi pada bulan September hingga Desember dan musim kemarau pada bulan januari hingga Agustus. 

Gunung ini  termasuk dalam daftar gunung Tripel S  di tanah karo Sumut, yaitu : sibayak, sinabung dan sibuatan. Gunung sibuatan merupakan puncak yang di yakini tertinggi di Sumatera Utara karena terbukti, alat GPS (Global Positioning System) menunjukkan ketinggiannya mencapai 2.457 meter di atas permukaan laut (m dpl). Lebih tinggi dari Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.451 m dpl.

Gunung Sibayak


Gunung Sibayak adalah sebuah gunung yang menghadap ke kota Brastagi di Sumatera Utara.
Orang Batak Karo sering menyebut Gunung Sibayak dengan sebutan “Gunung Raja”. Sibayak berarti raja dalam bahasa  Batak Karo.
Gunung Sibayak, yang meletus  terakhir kali pada tahun 1600, merupakan gunung vulkanik yang masih aktif  mengeluarkan gumpalan asap dengan ketinggian hingga 2 km. Gumpalan asapnya  berasal dari panas bumi dan berguna sebagai sumber energi listrik. Di Kabupaten Karo telah terdapat sebuah kawasan pembangkit tenaga uap di dekat Gunung  Sibayak. 

Gunung Sibayak yang berketinggian 2.094 m.dpl secara administratif masuk dalam kabupaten Karo di Sumut. Hutan gunung ini masuk dalam hutan lindung berupa hutan alam pengunungan, yang tergabung dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan yang merupakan Tahura ketiga di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 48 Tahun 1988 tanggal 19 Nopember 1988. Pembangunan Tahura ini sebagai upaya konservasi sumber daya alam dan pemanfaatan lingkungan melalui peningkatan fungsi dan peranan hutan. Hutan gunung yang masih alami tersebut tergabung dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang merupakan Daerah Tangkapan Air (DTA) bagi masyarakat disekitar gunung dan hutan.

Ketinggian gunung itu  sekitar 2.094 m dari permukaan laut. Dari Desa Sibayak, terlihat jelas kondisi  kawahnya yang agak landai (terlihat dari belakang kawasan pembangkit tenaga  uap), yang kelihatannya seperti  membelah  gunung. Sekitar pukul 15:00 WIB, kabut mulai kelihatan di sekitar puncak gunung  hingga ke bagian bawahnya, dan tidak lama kemudian, kabut mulai menyebar hingga  ke Desa Semangat Gunung. Kondisi kabut seperti ini, sama dengan kondisi kabut  yang ada di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah atau di Genting Highlands, Malaysia.

Beberapa Potensi Sibayak

Hot Spring
Lau debuk-debuk (Hot Spring), atau sering disebut pemandian air panas merupakan salah satu potensi wisata yang sangat menarik disekitar kaki gunung sibayak. Pemandian air panas merupakan hasil aktifitas alam gunung sibayak dimasa lampu. Mata airnya bersumber dari perut bumi mengandung unsur belerang, dan dapat mengobati penyakit gatal-gatal dan dapat dijadikan sebagai pengganti mandi sauna. Objek wisata ini terletak di desa Semangat gunung, dahulu, hanya beberapa meter dari jalan setapak menuju pintu rimba.
Mata air panas muncul melalui retakan dari aliran lava di daerah selatan lereng gunung api Sibayak. Mata air panas ini kemudian ditampung didalam kolam. Pemandian air panas ini dikelolah oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Karo) dengan masyarakat setempat. Sebagian pendaki memanfaatkan kolam air panas ini untuk berendam membersihkan diri dan menyegarkan tubuh sekembali dari puncak. Jarak dari kota berastagi ke objek wisata kira-kira berjarak 10 km dapat ditempuh dengan bus umum atau pribadi.

Air Pengunungan AQUA
Potensi sumber air dingin didaerah gunung api dimanfaatkan untuk kebutuhan air untuk masyarakat setempat. Sumber air pengunungan yang dikenal dengan Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK) yang dikenal dengan "AQUA" merupakan air pengunungan yang sejuk dan segar, air pengunungan yang mengalir dengan sendirinya inilah digunakan sebagai bahan baku minuman mineral Aqua. Pabrik Aqua terletak di desa Daulu, hanya berjarak beberapa meter dari penatapan jagung rebus. Minuman air sumber pengunungan (Mountain spring water) lahir pada tanggal 23 Pebruari 1973. Nama AQUA diambil dari bahasa Yunani sante par AQUA, artinya kesehatan melalui terapi air. Air mineral selain berfungsi menjaga kelembapan dan kecantikan kulit juga teruji menyegarkan tubuh.

PLTP
Objek lokasi pemboran panas bumi terletak di desa Semangat gunung, dikaki gunung Sibayak. Panas bumi dikembangkan menjadi pembangkit tenaga listrik. Saat ini, penggunaan panas bumi meningkat secara besar - besaran, karena energi panas bumi dianggap bersih lingkungan. Listrik yang dihasilkan dari uap panas bumi memberikan energi yang bebas polusi pada atmosfir ataupun pada air, bahkan tidak mengandung radioaktif. Objek wisata Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) biasanya dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswa dan para ilmuwan dari dalam dan luar pulau Sumatera untuk meneliti. Sumber mata air panas yang mempunya temperatur lebih tinggi dari 300°F (150°C) digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Untuk sumurnya yang bertemperatur rendah digunakan untuk menghangatkan rumah, mengawetkan makanan, kayu, pengembangan benih ikan dan penyediaan air untuk masak untuk mandi.


Gunung Sinabung

Gunung Sinabung (bahasa Karo: Deleng Sinabung) adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi di provinsi itu. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter.
Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600 tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010.

Letusan tahun 2010

Agustus 2010


Gunung Sinabung pada 20 Maret 2010 dilihat dari lereng Gunung Sibayak

Gunung Sinabung pada 10 September 2010

Gunung Sinabung dilihat dari Gundaling pada 13 September 2010
Sejak 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010, 17.15 UTC), gunung Sinabung mengeluarkan lava.
Status gunung ini dinaikkan menjadi "Awas". Dua belas ribu warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut.Sebagian Kota Medan juga terselimuti abu dari Gunung Sinabung.
Bandar Udara Polonia di Kota Medan dilaporkan tidak mengalami gangguan perjalanan udara.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia karena gangguan pernapasan ketika mengungsi dari rumahnya.

September 2010

Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer. Letuasn kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.
Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.

Letusan 2013

Pada tahun 2013, Gunung Sinabung meletus kembali, sampai 18 September 2013, telah terjadi 4 kali letusan. Letusan pertama terjadi ada tanggal 15 September 2013 dini hari, kemudian terjadi kembali pada sore harinya. Pada 17 September 2013, terjadi 2 letusan pada siang dan sore hari.  Letusan ini melepaskan awan panas dan abu vulkanik. Tidak ada tanda-tanda sebelumnya akan peningkatan aktivitas sehingga tidak ada peringatan dini sebelumnya. Hujan abu mencapai kawasan Sibolangit dan Berastagi. Tidak ada korban jiwa dilaporkan, tetapi ribuan warga pemukiman sekitar terpaksa mengungsi ke kawasan aman.

 

Karo - Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), kembali erupsi. Letusan kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya. Yakni mencapai 7.000 meter dari sebelumnya hanya sekitar 4.000 meter. Jumlah pengungsi pun semakin bertambah banyak, menjadi 5.535 jiwa.
"Intensitas Gunung Sinabung masih tinggi dan frekuensi gempa vulkanik masih meningkat. Status gunung masih Siaga (level III)," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, melalui siaran persnya, Kamis (14/11).
Dia mengatakan, masyarakat yang mengungsi itu ditampung di 11 titik. Yakni di Masjid Agung Kabanjahe (453 jiwa) dari Desa Gurukinayan, Berastepu, Paroki Gereja Katolik (578 jiwa) dari Desa Gurukinayan, Berastepu, Sigarang-garang, Gereja Batak Kristen Protestan (GBKP) Kota Kabanjahe (1.200 jiwa ) dari Desa Sibintun, Berastepu.
GBKP Simpang Enam Kabanjahe (379 jiwa) dari Ds Gurukinayan, Serbaguna/KNPI Kabanjahe (400 jiwa) dari Desa Bekerah, Simacem, Berastepu, Klasis GBKP Kabanjahe (270 jiwa) dari Desa Sibintun, Berastepu, Sigarang-garang dan Losd Peskan Tigandreket (940 jiwa) dari Desa Mardinding.
Selain itu, terdapat pengungsi di GBKP Payung (303 jiwa) dari Desa Sukameriah. Masjid Payung (110 jiwa) dari Desa Sukameriah, Losd Desa Naman (481 jiwa) dari Desa Bekereah dan Simacem, dan Zentrum GBKP Kabanjahe (421 jiwa) dari Desa Gurukinayan.
Sutopo kembali mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona berbahaya Gunung Sinabung. "Kami berharap supaya masyarakat mengikuti imbauan, sehingga bila terjadi erupsi lagi tidak sampai jatuh korban. Gunung Sinabung masih tetap terpantau beraktivitas. Getaran itu terasa berulangkali sampai pos pengamatan yang berjarak sekitar 8,5 kilometer (Km)," katanya.

Gunung Puet Sague



 Gunung Puet Sague adalah sebuah gunung berapi yang terletak di wilayah Meureudu, Sigli wilayah Pidie Provinsi Aceh. Gunung ini menjulang tinggi majemuk dengan empat buah puncak.
Gunung ini memiliki ketinggian 2780 mdpl dengan posisi geografis berada pada 4 0 - 55 1/2 0 Lintang Selatan dan 96 0 - 20 0 Bujur Timur.

 Peuet Sague adalah kompleks vulkanik di barat laut Sumatera , Indonesia . The peuet nama dalam bahasa Aceh berarti persegi di Inggris. Lokasi kompleks vulkanik terisolasi yang membutuhkan beberapa perjalanan dengan berjalan kaki dari desa terdekat untuk mencapai gunung . Ada empat puncak di kompleks bahwa mereka semua berada di Kabupaten Sigli , Provinsi Aceh . Salah satu kubah lava disebut Gunung Tutung dan memiliki 70 meter ( 230 kaki ) diameter dan 80 meter ( 262,5 kaki) dari kawah aktif .Pertama yang tercatat letusan terjadi antara 1918-1921 . [ 1 ] Karena keterpencilan , kompleks vulkanik jarang dikunjungi . Sedikit yang diketahui tentang sejarah letusan sebelum abad ke-20 .Pada pagi hari 26 April 1998 , letusan abu itu ditemukan oleh seorang pilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia [ 2 ] Pilot melihat abu sekitar 3 km ( 9.840 kaki ) ketinggian saat ia terbang lebih dari 7 km ( 23.000 kaki ) ketinggian . . Para kepala daerah Indonesia Angkatan Udara mengkonfirmasi letusan dari pilot pesawat tempur yang juga melihat api dan asap tebal dari hutan di dekatnya . Ini benar-benar letusan kedua dari yang pertama pada tanggal 19 April 1998, namun letusan pertama dikaburkan oleh asap tebal dari kebakaran hutan . [ 2 ] Para pejabat dari Departemen Pertambangan dan Energi melaporkan letusan freatik . Kawah aktif berada di dekat Gunung Tutung , 2 km ( 1,2 mil ) barat puncak Peuet Sague itu . Tidak ada yang terluka dari letusan ini karena desa terdekat berjarak 8 km ( 5,0 mil ) barat gunung .Antara 9 Maret 1999 sampai 24 Mei 1999 , aktivitas gunung berapi di kompleks Sague Peuet meningkat . [ 2 ] Warga setempat mendengar suara ledakan sekitar 20 kali per hari . Peristiwa tektonik meningkat dan letusan dipancarkan abu putih - abu-abu sampai 200 meter ( 656 kaki ) tingginya. Sebuah segumpal putih diamati antara 10-20 meter ( 30-65 kaki ) tingginya. Semua kegiatan kemudian berkurang .Kegiatan 1999 kemudian ditemukan dilanjutkan sampai akhir Desember 2000 , meskipun pada tingkat yang menurun .

Gunung Ulumasen


Gunung Ulumasen adalah sebuah Gunung yang terletak di negara Indonesia, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memiliki ketinggian 2390 meter, atau setara dengan 7841 kaki.

Sekian informasi dari saya, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Gunung Bateekeubeu



Gunung Bateekeubeu adalah sebuah Gunung yang terletak di negara Indonesia, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memiliki ketinggian 2756 meter, atau setara dengan 9042 kaki.

Rincian yg jelas:
  •  Nama : Gunung Bateekeubeu
    Nama Internasional  : Mount Bateekeubeu
    Ketinggian : 2756 meter / 9042 kaki
    Negara : Indonesia, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
    Wilayah / Benua : Asia
    Keterangan Wilayah : Pulau Sumatera
    Huruf Awal Nama : B
    Tipe / Jenis : Gunung
    Informasi Tambahan : Kabupaten Aceh Tengah

GUNUNG AKTIF DI INDONESIA


Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
  • Aliran lava.
  • Letusan gunung berapi.
  • Aliran lumpur.
  • Abu.
  • Kebakaran hutan.
  • Gas beracun.
  • Gelombang tsunami.
  • Gempa bumi.

Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya

Stratovolcano :
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
Perisai :
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
Cinder Cone :
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
Kaldera :
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.

Klasifikasi gunung berapi di Indonesia

Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.
  • Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
  • Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
  • Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

Gunung Abongabong


Gunung Abongabong adalah sebuah Gunung yang terletak di negara Indonesia, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memiliki ketinggian 2985 meter, atau setara dengan 9793 kaki.  Dataran tinggi berbentuk Gunung yang bernama Gunung Abongabong ini berada di wilayah Asia.

Nama : Gunung Abongabong
Nama Internasional  : Mount Abongabong
Bentuk / Nama Lain : Gunung Abong Abong
Ketinggian : 2985 meter / 9793 kaki
Negara : Indonesia, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Wilayah / Benua : Asia
Keterangan Wilayah : Pulau Sumatera
Informasi Tambahan : Kabupaten Nagan Raya

Daftar Gunung Di Pulau Sumatra

Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya, Encyclopædia Britannica membutuhkan ketinggian 2000 kaki (610 m) agar bisa didefinisikan sebagai gunung.
Sebuah gunung biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik. Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai banyak gnunung dan pegunungan. Hal ini tentu tak terlalu mengherankan, mengingat posisi berada pada pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Tercatat di Indonesia terdapat sekitar 400 gunung berapi dimana 130 di antaranya adalah gunung berapi aktif..
inilah daftar gunung gunung di indonesia Sumatra
  • Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
  1. Gunung Abongabong  
  2. Gunung Bandahara
  3. Gunung Bateekeubeu
  4. Gunung Burni Telong
  5. Gunung Geureudong 
  6. Gunung Kembar
  7. Gunung Leuser
  8. Gunung Perkison
  9. Gunung Puet Sague
  10. Gunung Seulawah Agam 
  11. Gunung Ulumasen
  • Provinsi Sumatra Utara
  1. Gunung Sibayak
  2. Gunung Sibuatan
  3. Gunung Sinabung
  4. Gunung Sihapubau



Gunung Seulawah Agam



Gunung Seulawah Agam adalah sebuah gunung yang terletak di Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Selain dikenal sebagai Seulawah Agam, gunung yang memiliki tinggi 1726 mdpl ini memiliki nama-nama lain seperti , Solawa Agam, Solawaik Agam, Selawadjanten, dan Goldberg. Kawah Seulawah Agam dikenal sebagai Kawah Heutsz dan ada juga yang menyebut kawahnya sebagai Tanah Simpago
Gunung Seulawah Agam terbentuk akibat pertemuan lempeng Indo-Australia yang bergerak relatif ke utara, menujam di bawah Lempeng Kerak Benua Eurasia. Akibat penujaman itu maka terjadi proses peleburan (melting) kerak Samudera Indo-Autralia menjadi magma, yang kemudian menerobos kepermukaan melewati zona lemah dan kemudian membentuk Gunung Seulawah Agam.

Letak

Gunung Seulawah Agam terletak di Kec. Lembah Seulawah, Kab. Aceh Besar. Gunung Seulawah Agam merupakan salah satu gunung berapi tipe C di Provinsi Aceh, Pada tanggal 16 & 21 agustus 1975, terdengar suara gemuruh dan asap keluar dari Gunung Seulawah Agam (Sumber: Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).

Deskripsi

Seulawah adalah nama gunung yang dikenal oleh masyarakat aceh dengan puncaknya Seulawah Agam dan Seulawah Dara dan juga sebagai Kawasan Penyangga Ekosistem Leuser, Kawasan ini memiliki luas lebih kurang 1,4 juta ha yang meliputi wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie, Bireun dan Aceh Tengah. Kawasan Seulawah dengan suhu udara minimum 19-21 C dan maksimum 25-30 C dengan curah hujan yang berkisar 2.000 – 2.500 mm pertahun, dengan ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (Mdpl).[2]
Dengan kondisi alam yang sejuk dan curah hujan yang tinggi maka didaerah tersebut banyak didapati bermacam jenis Flora dan fauna seperti : Gajah yang di kenal dengan legenda Pocut Meurahnya, rusa, harimau, beruang, kancil, babi hutan, tenggiling, Landak dan ular, juga terdapat berbagai macam jenis burung yang selalu menghiasi kawasan ini. Luasnya bukit yang terjal yang diselimuti oleh berbagai macam jenis kayu seperti meranti, copat, cemara, beramah, urip, deriam dan semantuk sehingga menjadi penyangga kehidupan bagi makhluk hidup di kawasan tersebut.

Gunung Perkison


Gunung Perkison adalah sebuah gunung yang terdapat di Kabupaten Aceh Tenggara provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Jarak dari kota Kutacane ibukota Kabupaten Aceh Tenggara sekitar 30 km ke arah barat laut.

Gunung Leuser



Gunung Leuser dengan ketinggian 3.404 m adalah gunung tertinggi di Aceh, Indonesia. Gunung Leuser terletak di sebelah tenggara Aceh, dekat perbatasan dengan Sumatera Utara. Gunung Leuser terletak di dalam Taman Nasional Gunung Leuser yang mengambil nama gunung ini sebagai namanya. Sedangkan Taman Nasional Gunung Leuser dan area disekitarnya dikenal dengan nama Kawasan Ekosistem Leuser yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Gunung Burni Telong



 Burni Telong
—  Gampong  —
Negara  Indonesia
Provinsi Aceh
Kabupaten Bener Meriah
Kecamatan Bukit
Luas ... km2
Jumlah penduduk ... jiwa
Kepadatan ... jiwa/km2
Burni Telong merupakan salah satu gampong yang ada di kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, provinsi Aceh, Indonesia.

Sebenarnya, selain Burni Telong, di Bener Meriah terdapat empat gunung berapi. Di antara gugusan itu adalah Gunung Gereudong yang sudah pernah meletus dan kini dalam kondisi pasif. Sedangkan gunung berapi Burni Telong, adalah gunung yang pernah aktif dan meletus puluhan tahun lalu.
Jika Anda pernah melintas di sana. Jangan kaget kalau gunung ini tepat berada di ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Dan, hanya berjarak lima kilometer dari Redelong, Ibukota Bener Meriah. Burni Telong dalam bahasa Indonesia diartikan: Gunung yang terbakar.


Gunung Geureudong



Gunung Geureudong atau Bur ni Geureudong atau Bur ni Telong adalah gunung stratovolcano di bagian utara Sumatera, Indonesia. Nama resmi untuk kompleks gunung berapi ini masih menjadi perdebatan, karena posisi Bur ni Geureudong dan Bur ni Telong yang berdekatan. Dua Kerucut vulkanik bernama Salah nama dan Pepanji yang merupakan bukit sedimen.[2] Bur ni Geureudong telah mengalami longsor sejak masa Pleitosin, tapi memiliki Fumarol dan Mata air panas di bagian lereng. Bur ni Telong terletak di selatan dari Bur ni Geureundong. Bur ni Telong memiliki kawah aktif yang masih terdapat lava di bagian selatan lereng gunung.[1]

Gunung Bandahara



Gunung Bandahara adalah sebuah gunung yang terdapat di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Jarak dari kota Blang Kejeran ibukota Kabupaten Gayo Lues sekitar 50 ke arah tenggara - timur, sedangkan jarak dari kota Kutacane ibukota Kabupaten Aceh Tenggara sekitar 35 km arah utara - barat laut.
Nepenthes diatas adalah tanaman endemik Sumatra yang hanya ada di Gunung Bandahara.